pengunjung yg online

Anda pengunjung ke :

Friday, September 6, 2013

Teori Permintaan



Permintaan secara sederhana dapat dimengerti sebagai suatu keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu Dalam berbagai literatur mikroekonomi misalnya Libbasky (1991), Turner (1991), Salvatore (1993), Green (1996), Mankiw (2006), Samuelson dan Nordhaus (2010) memandang permintaan sebagai jumlah dari suatu barang
tertentu yang hendak dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga dalam kurun waktu tertentu. Apabila faktor lainnya tetap, Penentu bagi setiap pembeli untuk membeli barang atau jasa terletak pada harga barang yang bersangkutan. Harga merupakan sinyal utama yang dipakai konsumen untuk mengambil keputusan pembelian suatu barang dan jasa termasuk di dalamnya kemauan membayar. Jumlah barang yang dibeli masyarakat tergantung pada harganya. Semakin tinggi harga dari suatu barang, maka semakin sedikit unit barang tersebut yang dibeli oleh konsumen. Sebaliknya, semakin  rendah harga barang maka semakin banyak jumlah barang yang dibeli. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pasti antara harga pasar dari suatu barang dengan kuantitas barang tersebut.

  Permintaan akan suatu barang dipasar akan terjadi apabila konsumen mempunyai keinginan (willing) dan kemampuan (ability) untuk membeli, pada tahap konsumen hanya memiliki keinginan atau kemampuan saja maka permintaan suatu barang belum terjadi, kedua syarat willing dan ability harus ada untuk terjadinya permintaan (Turner, 1991). Lebih lanjut Turner mengatakan kendala yang membatasi terjadinya permintaan yaitu daya beli yang rendah atau harga barang dan jasa yang mahal. Green (1996) dan Salvatore (1993) menghubungkan permintaan terhadap suatu jenis barang/jasa dengan faktor harga barang tersebut dan faktor-faktor lainnya seperti:
·         Pendapatan : Kenaikan pendapatan biasanya akan mengakibatkan kenaikan permintaan.
·         Selera & preferensi :Keterbatasan teori yang mengkaji tentang perubahan selera mempersulit dalam mengukur selera dan preferensi konsumen, sehingga diasumsikan selera konsumen konstan.
·         Harga barang-barang yang berkaitan (substitusi dan komplemen) Merujuk kepada barang apapun yang perubahan harganya akan mempengaruhi permintaan.
·         Perubahan dugaan tentang harga dimasa depan: Perkiraan akan terjadi penurunan harga dimasa depan akan meningkatkan permintaan barang tersebut.
·         Penduduk : Kenaikan jumlah penduduk dalam suatu perekonomian (dengan asumsi pendapatan perkapita konstan) akan meningkatkan permintaan
Lebih lanjut, fungsi permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut (Salvatore, 1993) :
Qx = F ( Px, Py, M, T, E )
Dimana :
Qx = Kuantitas barang X yang diminta
Px = Harga barang X yang dibeli
Py = Harga beberapa barang lain yang memiliki dampak atas permintaan barang X.
M = Pendapatan nominal konsumen
T = Selera Konsumen
E = Dugaan konsumen akan masa depan
 Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah suatu komoditi yang diminta oleh rumah tangga, dalam konsep ini yaitu, (Lipsey dkk, 1995):
1.    Jumlah yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan ini menunjukkan berapa banyak yang ingin dibeli oleh rumah tangga atas dasar harga komoditi itu, harga-harga lain, penghasilan dan selera.
2.    Apa yang diinginkan tidak merupakan harapan kosong tetapi merupakan permintaan efektif, permintaan efektif yaitu z : pendapatan yang dibelanjakan dan harga-harga yang diinginkan.
Selanjutnya Ernes Engel (dalam Boediono dan Mc Cawley ; 1984) mengatakan tingkat konsumsi untuk suatu barang dari suatu rumah tangga dipengaruhi oleh: penghasilan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, komposisi serta jenis kelamin, letak geografis, asal usul dan agama dari anggota keluarga, jumlah asset lancar serta harga dari barang itu.
Mankiw (2006) menggolongkan jenis barang ke dalam empat golongan, yakni barang normal, inferor, subtitusi dan komplementer. Barang normal adalah barang yang jumlah permintaannya akan naik ketika pendapatan naik. Sedangkan barang inferior adalah barang yang jumlah permintaannya akan naik ketika pendapatan turun. Barang subtitusi (pengganti) merupakan hubungan dua barang atau lebih, ketika suatu barang mengalami penurunan harga, maka permintaan permintaan barang tersebut akan naik dan permintaan barang lain (pengganti) akan menurun. Sedangkan barang komplementer (pelengkap) adalah hubungan suatu pasangan barang yang jika salah satu mengalami peningkatan permintaan, maka permintaan barang lain akan meningkat juga.
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :
Saran Anda Akan Menambah Sejuta Ide Saya